Jakarta, conexnews.id - || Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Furqan AMC menyebut Rocky Gerung makin frustasi melihat kepuasan rakyat terhadap kinerja Pak Jokowi.
"Rocky Gerung makin frustasi melihat kinerja Pak Jokowi makin diapresiasi Rakyat", tegas Furqan AMC.
"Bertahun-tahun Rocky gerung mencoba mengkritik Jokowi, tapi kepercayaan rakyat makin bertambah pada Jokowi. Beberapa lembaga survei mengonfirmasi tingkat kepuasan rakyat pada kepemimpinan Jokowi mencapai titik tertinggi dalam sejarah," jelas Furqan.
Publikasi Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada bulan April 2023 menyebut kepuasan rakyat pada kinerja pak Jokowi 82%. Satu bulan kemudian (Mei 2023) SMRC (Saiful Mujani Research and Consulting) juga mengonfirmasi tingkat kepuasan rakyat pada kinerja Jokowi sebesar 81,7%.
Rilis Lembaga Survei Indonesia (LSI) bulan terakhirpun (Juli 2023) kepuasan rakyat pada Pak Jokowi masih di angka 81,9%.
Furqan menjelaskan, tak ada yang salah dengan kritik. Kritik adalah bagian dari demokrasi. Namun kritik-kritik Rocky hanya bunyi di ruang hampa. Hanya cocok buat politik entertaiment. Bagi media yang butuh untuk mendongkrak rating, Rocky adalah pemanis yang laris.
"Rocky berusaha tampil pesolek sok intelek dengan kritiknya, tapi tak ada perubahan yang konkret berhasil diperjuangkan Rocky", ungkap Furqan.
"Membangun partai saja Rocky gagal," tegas Furqan.
Bahkan Ibu Sri Mulyani yang dulu mau diusung Rocky untuk jadi Presiden sekarang malah menjadi tim kerjanya Pak Jokowi mengawal ekonomi Indonesia.
"Jangan-jangan Rocky kecewa berat karena ditinggal Ibu Sri Mulyani, lalu melampiaskannya pada Pak Jokowi," ujar Furqan.
"Makin hari Rocky makin frustasi, kritik-kritiknya mulai banyak mengandung cacian dan makian," tegas Furqan.
Yang terbaru, Rocky menyebut Presiden Jokowi "Bajingan yang tolol" di sebuah pertemuan aliansi buruh.
"Tentu saja cacian tersebut kontra produktif dan menodai perjuangan buruh," jelas Furqan.
Furqan menambahkan, Rocky seperti lupa diri mengeksploitasi panggung di hadapan buruh.
"Perjuangan massa dibangun dengan ketauladan bukan dengan cacian dan makian ala intelektual salon yang suka pesolek dan mencari perhatian", tegas Furqan AMC yang juga aktivis 98 ini.
(#RomoKefas )