Pasuruan conexnews.id - Andri Wahyudi A.Md wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan yang juga Ketua DPC PDIP Kabupaten Pasuruan bakal menggelar kejuaraan karate dengan didukung berbagai pihak diantaranya Bos Becak Motor (Bentor) Rachmad Hidayat “Dayat Bangil” yang juga pengurus PPRI Provinsi Jawa Timur dan Penasehat PPRI Pasuruan Raya, Rabu (22/02/2023).
Dimana PPRI adalah Perkumpulan Pemimpin Redaksi Independent, yang merupakan organisasi untuk para Pimpinan Redaksi yang berbeda dengan organisasi wartawan pada umumnya.
Kejuaraan Karate Antar Pelajar Funakoshi “Festival dan Open” Se-Pasuruan Raya dan Undangan 2023, Piala Andri Wahyudi A.Md tersebut akan digelar di Balai Desa Oro-Oro Ombo Wetan Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan.
“Saya sangat mendukung Kejuaraan Karate yang diadakan Mas Andri Wahyudi yang juga Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, karena hal ini merupakan kegiatan positif untuk generasi muda, dan kebetulan bela diri merupakan salah satu olahraga hobi saya,” ungkap Rachmad Hidayat yang pernah menjadi bagian ‘Pasukan Khusus’ dari Pagar Nusa Nahdlatul Ulama.
Selain itu, Rachmad Hidayat memiliki harapan kejuaraan semacam itu perlu kesinambungan.
“Kejuaraan karate seperti ini perlu didukung berbagai pihak untuk kesinambungannya,” ungkap Rachmad Hidayat
Dalam kalangan rakyat jelata akrab dipanggil sebagai Dayat Bangil (Dayat) meskipun dikenal sangat low profile dan tidak menyombongkan diri, namun namanya sangat dikenal luas di kawasan Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Bahkan tak jarang orang yang ingin berhenti jadi maling, ingin berhenti jadi preman (ingin berhenti dari hal-hal negatif lain, red.) lantas datang menemui Dayat Bangil untuk minta pekerjaan, tidak hanya dengan menjadi tukang becak bentor akan tetapi juga ada yang kemudian jadi tukang jualan es dan pekerjaan ‘kelas – bawah’ lainnya yang mereka butuhkan secara ekonomi untuk bertahan hidup memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok sehari-hari. Pada dasarnya hal-hal negatif kalangan bawah, lebih karena persoalan ekonomi sehari-hari.
Diantaranya berdasar pengalaman tersebut bagi Rachmad Hidayat, bela diri seperti karate maupun yang lainnya bisa menjadikan pondasi mental bagi generasi muda.
“Olahraga bela diri seperti karate yang berjalan dengan fair play akan membantu membentuk mental yang kuat bagi generasi kuda,” jelas Rachmad Hidayat.
Masyarakat kalangan bawah yang banyak minta tolong, Dayat Bangil yang kelahiran 1973 sangat dikenal dan dihormati berbagai kalangan rakyat kalangan bawah itu bukan karena super kaya raya akan tetapi karena kepeduliannya.
Dayat Bangil enggan menceritakan pengalamannya menolong berbagai macam orang tersebut, namun saat media ini mendatangi kediamannya, Si Dayat Bangil tidak bisa mengelak, dimana pada awal-awal Dayat Bangil merintis jadi ‘pengusaha’ (UMKM) becak bentor pada tahun 2017 dengan modal empat (4) becak lantas menjadi delapan (8) becak hingga kini, 22 Februari 2023 menjadi sekitar tiga ratus lima puluh (350) becak lebih.
“Kebetulan anak saya kelas lima SD juga ikut karate dan sebentar lagi sabuk hitam,” jelas Rachmad Hidayat.
Ia membuka lapangan pekerjaan untuk seribu orang lebih, dimana soal UMKM becak motornya pada awal-awal merintis sekitar tahun 2017 ada sejumlah kiat unik dari Dayat diantaranya adalah dirinya menggratiskan setoran untuk para ‘tukang’ becaknya tiap hari Jumat. Menggratiskan sebagai bentuk Shodaqoh. Dengan menggratiskan setoran tiap hari Jumat, juga menjadikan para ‘tukang’ becak juga bisa shodaqoh dengan menggratiskan sebagian penumpang.
Ketua PPRI Jawa Timur (Jatim) Dea Melanie S.H mengatakan, kegiatan ini sangat baik dan bagus untuk generasi muda. Dikarenakan untuk melindungi diri.
"Saya sangat mengapresiasi kegiatan turnamen pencak silat yang digagas oleh Dayat Bangil. Alangkah baiknya kegiatan ini menjadi kegiatan rutin, dan pemerintah khususnya Provinsi harus mensuppor, agar dari turnamen tersebut mencetak atlet - atlet pencak silat,"jelasnya.
"Semoga dari kegiatan kejuaraan pencak silat ini, akan mencetak generasi muda berbakat,"pungkasnya.(Red)