JAKARTA, conexnews.id - Keluarga Korban Sifaun Anwar (24) yang meninggal dunia akibat kecelakaan (Laka) lalulintas di Jalan Layang Non Tol Kasablangka, Jakarta Selatan, baru -baru ini, diduga karena tertabrak dari arah belakang gerombolan motor ugal-ugalan di jalan raya.
Keluarga korban mendesak agar kepolisian Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya segera mengusut tuntas dan menangkap pelakunya untuk bertanggungjawab.
"Sejak kejadian meninggalnya anak saya hingga kini sudah 13 hari belum diketahui pelaku penabraknya. Pihak kepolisian baru menginformasikan masih dalam pengusutan," kata Romani (57) orang tua korban, warga Kp. Waliwis Kidul, Mekar Baru, Kabupaten Tangerang, Minggu, 9 Juli 2023.
Meski begitu, kata dia, pihak kepolisian Polda Metro Jaya telah mengamankan dua motor, diduga motor pelaku. Ia pun berharap polisi sunguh-sungguh mencari dan mendapatkan pelaku untuk ditangkap dan dimintai pertanggungjawaban.
"Saya di kantor polisi diperlihatkan rekaman CCTV dan 4 buah motor yang diamankan polisi. Dua motor diduga motor pelaku, satu motor anak saya dan satu lagi motor teman anak saya yang menjadi saksi saat kejadian. Satu motor yang saya duga adalah pelaku itu rusak di bagian depan," ungkap Romani, ayah Alm Sifaun Anwar, 24 tahun.
Lebih jauh, kata dia, Alm Sifaun Anwar telah dimakamkan dan berdampak kesedihan mendalam bagi dirinya dan keluarga yang ditinggalkan Sifaun Anwar, yang meninggal secara tragis.
"Saya melihat luka disekujur tubuhnya. Mulai dari lutut kaki kanan yang patah, kaki kiri, bagian badan, bagian pipi dan bagian kepala belakang serta kening. Saya melihat helm anak saya warna hitam itu sampai pecah," ungkapnya.
Ia menduga anaknya Sifaun Anwar juga sebagai pengguna motor tertabrak pengguna motor lain dari arah belakang hingga meninggal dunia di tempat kejadian di Jalan Layang Kasablangka yang peristiwanya terjadi pada Selasa pagi, 27 Juni 2023.
"Dugaan saya ditabrak atau tertabrak motor lain dari belakang. Selain itu, kata saksi anak saya juga sebagai teman kerja anak saya melihat korban yang sudah terjatuh itu terlindas motor lainnya lagi. Karena saat itu banyak motor seperti kelompok motor yang saya tidak tahu nama kelompoknya," ucap dia.
Ungkapan Romani ayah korban dibenarkan saksi Yusuf Akmal. Akmal adalah teman kerja Alm Sifaun Anwar yang kala itu bersama pulang kerja sift di sebuah restouran.
Menurut saksi, Akmal, saat kejadian itu selasa pagi sekitar pukul 03.00 WIB (27//06/2023). Dia bersama almarhum pulang bersama dengan masing-masing membawa sepeda motor.
Tidak lama di perjalan, kata Akmal, terdengar suara dari gerombolan pemotor, jumlahnya puluhan. Tiba-tiba motor yang dikendarai almarhum jatuh satu diantara gerombolan itu menabrak motor yang dikendarai korban.
"Posisi saya ada didepan sementara teman saya di belakang. Saya mendengar suara banyak motor. Yang saya lihat teman saya sudah jatuh kemungkinan ditabrak dari belakang dari belakang pemotor lain yang ramai itu," ungkap Akmal.
Dia mengaku tidak melihat persis siapa yang nabrak temannya. Hanya saja dia sempat melihat posisi korban jatuh di sisi kanan dan satu diantara pemotor gerombolan itu melindasnya di bagian badan.
"Karena posisi saya didepan, saya lihat teman saya jatuh ke posisi kanan (tengah), saat itu saya melihat satu diantara gerombolan motor itu melindasnya. Saya tidak tahu kalau motor yang sudah lewati saya, yang saya liat satu motor melindas sepertinya di bagian badan," jelas Akmal.
Peristiwa itu sempat membuat dirinya shock. Dia lalu menghubungi beberapa teman kerja diantarnya adalah keponakan almarhum yang langsung datang ke lokasi kejadian, dan ponakan menghubungi orang tua Sifaun Anwar. Selanjutnya korban di bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Jakarta.
Sementara itu, pihak kepolisian melalui Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya hingga berita ini diturunkan belum dapat dimintai keterangannya.
Senin, 10 Juli 2023
New