PATI Conexnews.id - Viral Kisah Anak Sultan Pengusaha Madu dan jual beli Tanah menjadi pembicaraan dimedsos serta media Nasional. "Selain itu, Carik Gajihan Nur Chamim adalah seorang yang riwayat sejarahnya dulu sangat menderita sekali.
Dalam hidup di keluargaku dulu untuk Makan sehari-hari aja kurang dan kalau mau makan lauk pindang 1 aja dibagi dengan ibu serta dicampuri sama garam." kemudian, Riwayat saya ini mau jajan aja nggak bisa.
Karena tidak punya uang, Sehingga saya cari kapuk untuk dijual agar bisa beli jajan, disebabkan kami memang anak kurang mampu. "Disinilah, Saya kemudian merantau ke jakarta menjadi tukang batu agar bisa mencukupi kebutuhan keluarga dan membantu kedua orang tua kami.
Inilah cerita singkat sejarah jehidupan kami kalau teringat pasti sedih Mas." Namanya saya anak kurang mampu ya pasti dihina orang, dibully serta dijauhi, Selasa (4/1/21).
Tetapi hal itu tidak membuat saya putus asa." disitulah menjadi semangat saya untuk kerja keras agar bisa membahagiakan keluarga dan orang tuaku."Lebih lanjut, Semenjak ada hasil dari jual madu dan jual beli tanah di kehidupan keluarga kami akhirnya menjadi cukup.
Maka dalam Proses hidup saya sekarang sudah membaik." disinilah saya mendaftar menjadi PNS keterima dan saya mengabdi di pemerintah." Sementara ini, Saya dipindah menjadi Sekdes Desa Gajihan itu saya sudah menjabat sekitar 20 Tahun."Untuk gaji Per Bulan hanya 3,5 juta dan ditambah tunjangan kurang lebih 1 Juta itu semua tidak cukup buat gaji karyawan saya dirumah." Kata Carik Gajihan.
Untuk hadiah ini merupakan kejutan bagi anak karena mendapat ranking 1." ia minta berupa mobil Jeep Rubicon, Toyota Alpard, dan Honda H-RV." kemudian dari Dua saudara kakak beradik itu pun mengaku tak ingin pamer dari aksinya itu. Mereka pun tidak menyangka langkah untuk membahagiakan keluarganya itu berujung viral di media sosial.
“Dengan adanya viral ini saya mohon maaf dan sekali lagi kita tidak berniat takabur serta juga sombong, tetapi hal ini saya kaget bisa viral di medsos kayak gini,” ujar Nur Chamim sekdes Gajihan kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati.
Sementara itu, Pihak keluarga hanya ingin membahagiakan dengan belikan hadiah mobil. "Ia pun meminta masyarakat tidak menilai buruk kepada kami. “Bukan niatan pamer atau viral di Pati. Karena saya mungkin paling kecil dibagikan penguasa di Kabupaten Pati. Harta saya mungkin hanya beberapa dibandingkan pengusaha lainnya,” Papar Nur Chamim yang aktif di HIPMI dan Kadin Pati.
Saat dalam penyerahan mobil memang dikawal oleh pihak kepolisian." tetapi sebelumya kami sudah mengirim surat ke pihak kepolisian dan saya khawatir karena bersamaan dengan Tahun Baru." Ia pun menilai hal itu merupakan kewajaran saja agar tidak menimbulkan kemacetan di jalan.
Awalnya mobil-mobil tersebut saya stop di Demak, di paman saya biar pengiriman jadi satu dan aman. "Biar tidak menganggu lalu lintas, kami meminta pengawalan kepada Satlantas Polres Pati,”tuturnya.(@Gus)