MADIUN, conexnews.id – Untuk mengenang dan memberikan penghormatan bagi para pejuang korps Brimob yang telah berjuang sampai titik darah terakhir.
Pada 2 Juli 1977 monumen ini dibangun untuk menghormati jasa dan perjuangan pasukan Mobille Brigade (sekarang Brimob), yakni agen Polisi satu sakip dan komandan Muda Samali.
Keduanya gugur dalam pertempuran saat melawan pasukan Belanda yang ditangkap mobil lapis baja dan senjata panser pada 1 Maret 1949 di Dusun kempo, desa Kandangan kecamatan kare kabupaten Madiun.
Jenazah keduanya dikebumikan oleh anggota Brimob dan masyarakat ditempat yang sekarang dijadikan monumen.
Kemudian tahun 1975/1976 kerangka jenazah keduanya dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Madiun.
Sampai saat ini (Minggu, 14/11/2021), Monumen perjuangan Brimob ini menjadi salah satu tempat wisata bersejarah dikabupaten Madiun.