Madiun conexnews.id-Di tangan Joko Suwiono, pria asal Desa Mojorejo Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun, limbah kayu bisa disulap menjadii kerajinan wayang bernilai jual tinggi. Selain karena mudah didapat, bahan baku tersebut juga berkualitas bagus. Ia merintis UMKM bertajuk Omah Kinarya bersama sang istri, sejak tahun 2018.
Proses pembuatan sebuah kerajinan wayang membutuhkan waktu hampir satu minggu. Lantaran pembuatannya harus melewati beberapa tahapan. Dimulai membuat pola di papan kayu sesuai tokoh wayang yang diinginkan, dipotong dengan gergaji, dipahat, dan terakhir pengecatan. Wayang yang sudah hampir jadi kemudian memasuki proses akhir dengan melapisi cairan anti gores berbahan waterglass atau oil agar mengkilap dan warnanya tahan lama. “Butuh kesabaran dan kejelian dalam membuat kerajinan ini. Apalagi dalam proses pengecatan tidak boleh salah karena hasilnya tidak akan maksimal”, bebernya. Keseluruhan prosesnya dikerjakan menggunakan tangan dan sesuai permintaan pembeli.
Joko memanfaatkan media sosial untuk pemasaran. Hingga saat ini sudah ratusan produk kreasinya itu dijual ke sejumlah negara, seperti Thailand, Jepang, Taiwan, Singapura, hingga China. Sementara di ranah domestik, pembelinya tidak hanya dari wilayah Madiun saja, bahkan luar pulau Jawa. Joko mematok harga sesuai kerumitan dan ukuran wayang. Pada umumnya berkisar dari 300 ribu sampai jutaan rupiah. Selain wayang kayu, ia juga membuat gantungan kunci dan cinderamata.
Dirinya mengaku mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Madiun dalam pengembangan Omah Kinarya. Beberapa pimpinan Perangkat Daerah kerap memesan buah karyanya sebagai pajangan atau kenang-kenangan. Bahkan saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke Kabupaten Madiun beberapa saat lalu, ia mendapat pesanan khusus untuk diberikan kepada orang nomor satu di Indonesia tersebut. Kini, Joko dibantu oleh beberapa tenaga kerja dalam berkarya.
Untuk melihat galeri Joko, kunjungi Instagram @omahkinarya
