Conexnews.id
fakta terjadi hampir di seluruh wilayah indonesia..
Petani sawit mengeluh..
Petani karet mengeluh..
Petani padi mengeluh..
Petani buah mengeluh..
Petani sayur mengeluh..
Petani rempah mengeluh..
Petani palawija mengeluh..
Mengeluh dengan harga jual hasil panen tidak sesuaian dengan biaya produksi!!!
-tenaga kerja mahal!
-pupuk pabrikan mahal!
-Bibit mahal!
-Ganguan hama tanaman menjadi jadi!
(Tikus,kera,babi hutan,wereng dll)
Maka tidak mengherankan beberapa tahun terakir jutaan hektar lahan produktif di angurkan begitu saja
Banyak sekali petani senior dan petani petani muda indonesia memilih menjadi karyawan di pabrik atau usaha lainya.
INI REAL TERJADI DI HAMPIR MENYELURUH DI INDONESIA SAHABATKU.
Bisa di katakan minat pemuda pemuda indonesia untuk bertani itu tinggal 0, sekian %.
BAGAIMANA UNTUK KETAHANAN PANGAN INDONESIA KEDEPANYA???
IMPOR?? IMPOR??IMPOR DAN IMPOR!!!!
memang sangat miris sekali kalo di pikir pikir lur..
Ya wes..ra sah di pikir..
Wong impor kan lebih menguntungkan
SEMOGA TREND BUDIDYA PORANG DENGAN BERBAGAI KELEBIHANYA,TERUTAMA DI LAHAN LAHAN TUMPANG SARI DENGAN TANAMAN TANAMAN PRODUKTIF LAINYA,BISA MENJADI SOLUSI BERBAGAI KENDALA BERTANI DAN MENGEMBALIKAN SEMANGAT JUANG PEMUDA PEMUDA TANI SEBAGAI PENERUS PEJUANG PANGAN INDONESIA.AMIN.
CATATAN:
Bertani kreatif tradisional dengan penerapan modern:
kurangi ketergantungan pupuk pabrikan.
kurangi ketergantungan bibit pabrikan.
kurangi ketergantungan obat pertanian kimia.
kembangkan potensi komoditi lokal terbaik.
kurangi rekayasa budidya tanaman yang tidak sesuai dengan iklim dan kondisi lahan setempat.
manfaatkan alat alat pertanian modern dengan mempertimbangkan kelestarian lingkungan.
gunakan pupuk berbahan organik yang tersedia melimpah di sekitaran kita.
terapkan pola tanam tumpang sari di satu lahan dengan berbagai tanaman produktif.( SALAM PETANI PORANG INDONESIA, PEPORMA,PEPORTAN,PEPORJO,PEPORMAD,PEPORTUB,KOMONITAS PETANI PORANG TRENGGALEK PEPORJUK ,KOMONITAS PETANI PORANG JATIM) red
