Kementerian Pertanian menugaskan Badan Litbang Pertanian secara berjenjang melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, selanjutnya Balitkabi membentuk tim untuk melakukan penelitian guna merilis varietas porang. Varietas porang yang diusulkan telah diuji dihadapan Tim Penilai Varietas Tanaman Pangan (TPVTP) pada sidang penilaian calon varietas tanaman pangan pada Rabu 26 Februari 2020 di Malang, Jawa Timur.
Tanaman porang sudah lama berkembang di Indonesia, namun baru menarik perhatian publik dan mulai terkuak potensi nilai ekonominya pada lima tahun terakhir setelah dirilis data ekspor yang terus meningkat volumenya. Menteri Pertanian, Dr. Syahrul Yasin Limpo telah menetapkan porang sebagai salah satu komoditi target Program Gratieks (gerakan tiga kali lipat ekspor).
Salah satu sentra pertanaman porang di Indonesia adalah Kab. Madiun. Masyarakat Madiun telah melakukan jual beli porang sejak tahun 1970-an, dan pada tahun 1980-an porang mulai dibudidayakan di bawah tegakan tanaman hutan hingga akhirnya pada tahun 2015, hampir seluruh kecamatan di Madiun telah menanam porang. Berdasarkan fakta tersebut, tim peneliti Balitkabi beserta tim dari Pemkab. Madiun mulai bergerak untuk melakukan serangkaian observasi dan karakterisasi pada pertanaman porang di Desa Klangon, Kecamatan Saradan, Madiun sejak November 2019, hingga pada bulan Februari 2020 dapat melakukan sidang pelepasan.
Dukungan penuh dari kedua tim pengusul saat sidang berlangsung adalah dengan kehadiran Sekretaris Daerah Kabupaten Madiun (Ir. Tontro Pahlawanto), Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Madiun (Sodik Hery Purnomo, S.Si), Kepala Puslitbang Tanaman Pangan (Dr. Ir. Haris Syahbuddin, DEA), Kepala Balitkabi (Dr. Ir. Yuliantoro Baliadi) serta seluruh tim yang terlibat.
Hasil sidang penilaian Tim PVTP merekomendasikan varietas Madiun 1 dapat dilepas sebagai varietas unggul setelah beberapa catatan saran perbaikan dipenuhi. Kehadiran satu calon varietas unggul tersebut tidak terlepas dari kerja tim yang terdiri atas pemulia tanaman (Ratri Tri Hapsari, S.P, M.Si, Dr. Ir. Novita Nugrahaeni, Ir. Trustinah, M.S., Dr. Febria Cahya Indriani), ahli agronomi dan tanah (Sutrisno, S.P, Amri Amanah, S.P., M.Si, Dr. Andy Wijanarko, Dr. Ir. Haris Syahbuddin, DEA), ahli hama dan penyakit tanaman (Eriyanto Yusnawan, Ph.D, Dr. Ir. Yuliantoro Baliadi), ahli pasca panen (Ir. Joko Susilo Utomo, Ph.D), sosial ekonomi (Siti Mutmaidah, S.P.), serta teknisi (Sagitarius Bambang Ermawan dan M. Khalimi). Tim dari Pemerintah Daerah Madiun terdiri dari Sodik Hery Purnomo, S.Si., Sumanto S.P., M.MA, Djatmiko, S.P., Imron Rasidi, S.P., dan Yoyok Triono.
Semoga kehadiran varietas Madiun 1 dapat mendukung sukses program strategis Kementan untuk meningkatkan kesejahteraan petani(sumber Balitkabi ,dinas pertanian)