Tulungagung,Conexnews.id -DPRD TULUNGAGUNG – Pimpinan DPRD Tulungagung menggelar rapat koordinasi (rakor) sinkronisasi program lintas instansi, Jumat (5/2). Rakor berlangsung di Ruang Graha Wicaksana Lantai II Kantor DPRD Tulungagung.
Hadir dalam rakor tersebut semua pimpinan DPRD Tulungagung, yakni Ketua DPRD Tulungagung, Marsono SSos, Wakil Ketua DPRD Tulungagung, Adib Makarim MH, Wakil Ketua DPRD Tulungagung, Drs H Asmingi MSi, dan Wakil Ketua DPRD Tulungagung, Ahmad Baharudin. Selain juga seluruh Ketua Komisi DPRD Tulungagung.
Sedang dari instansi, yang hadir sejumlah kepala OPD lingkup Pemkab Tulungagung, di antaranya Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Peternakan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta Kepala BPKAD.
Marsono mengungkapkan rakor sinkronisasi program lintas instansi dilakukan untuk lebih mengoptimalkan sinergitas antar OPD di lingkup Pemkab Tulungagung. Apalagi saat ini program pembangunan tidak hanya ditekankan pada penanganan Covid-19, tetapi juga pada kebangkitan ekonomi.
“Selama ini penanganan Covid-19 menyita perhatian semua pihak. Kami mengadakan rakor lintas instansi agar jangan sampai lalai atau kurang perhatian terhadap sektor-sektor lainnya,” ujarnya.
Ia mencontohkan persoalan banjir yang baru-baru ini terjadi di sejumlah kecamatan di Tulungagung. Penanganan banjir itu harus melibatkan semua instansi terkait agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
“Makanya kami undang perhutani juga, dinas pertanian, dinas peternakan, dinas peternakan dan lingkungan hidup. Kami beri motivasi agar penanganannya tidak ego sektoral,” paparya.
Rencananya, rakor sinkronisasi program lintas instansi ini akan diselenggarakan secara berkala dan berkelanjutan. “Tiga bulan lalu sudah pula dilakukan,” beber Marsono.
Sementara itu, saat rakor berlangsung tidak hanya masalah kejadian banjir yang mengemuka, tetapi juga sejumlah persoalan lain. Mulai dari soal kuota pupuk yang dikurangi dan harganya naik sampai masalah keadaan jalan di Kabupaten Tulungagung yang saat ini banyak berluban(DPRD).